kekecewaan terdalam

hari dan waktu ku tersita karena dirimu dan hanya untuk mu,
selalu menunggu itu yang ku alami bersama mu,
hingga tak ada batasan ku begini,
kesekian kali pula kau mengecewakanku,
letih menanti,
tak sabar hati ini ingin pergi dari mu,
pergi sejauh mungkin dari hati dan kehidupanmu.

enyah lah dari sisiku,

kehilangan

ku telah mendapatkan harapan palsu itu,
retak jalan ini,
angan harapan ini,
redup cahaya ini,

kehadiran yang di tunggu memang mengecewakan,
janji yang penuh angan berubah menjadi debu,
warna yang terang menjadi pudar,
hingga semuanya menghilang,

indah memang khyal yang penuh dengan dunia fana yang tak bisa tergapai,
rajukan kata-kata penuh intrik,

kehidupan

manusia di takdirkan berbeda-beda dengan berbagai rupa,jenis, dan ragam,
kadang ada manis dan pahit,
kadang ada suka dan duka,
kadang ada miskin dan kaya,

perbedaan yang terkadang sulit di persatukan tapi mudah untuk di pertemukan,
persamaan yang terkadang sulit di pertemukan tapi mudah di persatukan,
seperti cinta.

kehidupan di dunia ini penuh dengan cinta jika kau menyadari banyak yang peduli denganmu,

hampa

terdiam dan terpaku melihat dalam satu sisi yang berbeda,
ungkapan hati terus merenung tiada henti,
entah perasaan berubah-ubah yang aku alami,
jenuh melihat keadaan sekitar,
tak ada yang membuatku tertawa dan gembira di hari ini,

resah yang ku rasakan tak seperti hari kemarin,
seprti di hari ini tak ada cerita dalam kehidupan,
lelah ku mencari sesuatu berharga tapi tetap tak ku sadari,

kesunyian

ku pandangi terbenamnya matahari di sore itu,
terlukiskan sebuah kisah yang amat mendalam,
terukir sebuah bayangan yang amat gelap,
mencoba tuk merubah seuatu imajisi dalam bentuk karya,
terdiam ku di dalam kesunyiam yang ku buat sendiri,
terpaut akan berbedanya kehidupan,
terpanah akan perbedaan jenis,

ku merenung dan tak ingin beranjak dalam suatu kesalahan,
terkikis seperti karang yang dahulunya kuat,

IBU

sejauh jalan yang kau lewati tlah membuahkan setapak yang kau jalani,
hempasan angin kencang, terik matahari, dan kilau dunia,
di kala larut yang dingin kau menjadi penghangat,
di kala panas yang menyengat kau menjadi penyemangat,

ibu,
besar pengorbanan yang mungkin tak akan sanggup ku balas,
ku tak ingin air mata itu jatuh hanya karna anakmu ini yang tak tahu diri dan tak tahu berterima kasih,
ibu,