bayangan semu

Kecewa yang mengendap
sudah lama ingin lepas
dari kenyataan
yang harus diterima
Tetes airmata
dipaksa menghentikan
walau didalam sini
tangis itu berlanjut

Ungkapan Cinta Sang Penyair

Ku yakini cinta sejati akan selalu abadi
Seperti cinta yang suci
Yang datang dari sang Ilahi
Ku merasa dirimu selalu di sisi

Yang memberi hidup ini penuh arti
Seperti bidadari yang tak pernah terganti





Kamu adalah rangkaian bunga

Yang memberikan indah di jiwaku

Senyummu adalah mata disetiap ku menatap

Melingkari waktu tanpa lelah

Aku adalah budak diantara putri sang raja

cinta abadi

Tuhan,.. Sebelum berakhir massa ku,
izinkanlah aku mencintainya...
Dan sebelum aku meninggal nanti,
aku ingin melihat senyum manisnya kepada ku untuk terakhir kalinya...

Tuhan,.. Aku cinta padanya,
walau dia tak pernah tau perasaan ku sebenarnya...
Jika aku sudah pergi nanti,
aku ingin melihatnya bahagia dengan wanita yg mencintainya...
Aku pergi bukan karena aku tak mencintaimu tapi aku pergi karena sakit yang ku derita...

Sebab itu, hari" ku slalu ceria, semangat dan gak mudah putus asa...

tentang isi hati

Sudah sekian lama aku mengenalmu,
sekian lama pula aku mendambamu,
dan kini kita pun bersama yang ku harap untuk selamanya.

Kata "cinta" yang kau ucap pada ku.

kekecewaan jiwa

awalnya bgitu indah hingga saat ini denganmu.
cinta yg kni ku rasa semakin sulit dan trasa hambar,
tak ada perjuangan dan tak ada perpisahan,
hanya ungkapan kata yang atak karuan yang selalu terungkap.
sudah letih dngan smua ini, sudah lelah menjalani.
tak semudah yg kau ingini begitu jauh dari yang kau kira.
indah memang tapi agak sulit tuk di terima.
kini sudah bosan mengikrarkan semua janji2 itu,

puisi untuk sang pelita

cinta, rindu dan sayang ini tulus hanya untukmu,
air mata ini berlinang seketika jika mengingat keikhlasanmu,
tesenyum bibir mungil ini menjadikan sebuah isyarat dakam hati mencintaimu,
melepaskan beban hanya ingin bertemu dengan dirimu yang hanya ad adi jiwa ini,
dirimu bagai penerang dalam gelap,
pelita dalam hati dan kehidupan,
obat di kala sakit.

cinta dan rinduku

Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan dengan mu
Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu
Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku
Kau tak tahu apa yang ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku memandingi wajah indahmu
Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan dengan mu
Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku

sahabat penghianat

Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari
Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan

persahabatan kokoh

persahabatan yang akan terus utuh dan kokoh
itu apabila kita memulainya
dengan saling kepercayaan dan keterbukaan..
dengan adanya keduanya insyaAllah tak ada perselisihan.
kebersaamaan itu indah,
jangan buat suatu kesalahan
yang akan membuat ikatan persahabatan putus.
Jangan segan atau malu atau menundanunda
ketika kau ingin memeluknya,
sayangilah ia selagi ia masih bersamamu.

persahabatan

Dan jika berkata,
berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: