cinta dan rinduku

Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan dengan mu
Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu
Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku
Kau tak tahu apa yang ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku memandingi wajah indahmu
Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan dengan mu
Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku

Tak dapat berucap padamu, bahkan walau telah menyentuhmu
Setiap menatap matamu terasa menusuk ke jantung hati ku
Engkau cintaku, cinta terpendamku
Engkau rinduku, rindu tak bertuanku.

1 komentar:

  1. Kerut di wajahmu
    Telah menggoreskan sejuta kenangan
    Pada seberkas kanfas putih hidupku
    Yang tak seindah pelangi di matamu

    Tentang masa itu
    Sejak ulat tumbuh menjadi kepompong
    Saat ilalang masih menghijau
    Sesudah pagi berganti dengan malam

    Di sini,
    Diantara dimensi waktu yang dinanti
    Ku ingat senyummu,
    Juga tawamu
    Yang telah dewasakan aku

    Tak ingin lagi kulihat tangismu
    Di kala senja,
    Tak ingin lagi kulihat lelahmu
    Di kala petang,

    Bayangmu selalu hadir dalam lelapku
    Manis bibirmu, lembut belaimu
    Saat kau dekap erat tubuh mungilku
    Dalam peluk hangatmu

    Walau ilalang mulai kering
    Dan kepompong telah menjelma jadi kupu
    Pesonamu tiada akhir,
    Terpatri bersama kenangan-kenangan itu

    Karena engkaulah wanita terindah
    Dalam hidupku,
    Dulu, sekarang, esok.…
    Dan untuk selamanya..

    BalasHapus